Pengikut

Senin, 24 Januari 2011

Tugas B. Sunda (Cerita Wayang Golek)

Tirta wanara Suta

Mendengarkan Wayang Golek

Lakon : Tirta Wanara Suta
Dalang : H. Asep Sunandar Sunarya

Dikisahkan di sebuah kerajaan bernama Banjar Kancana. Sang raja bernama Prabu Banjarpati, sedang berkumpul bersama patih, adinda raja bernama Dewi Banjarwati, dan senopati, adinda bungsu raja bernama Banjar Segara, tiada lain tengah merundingkan keadaankerajaan yang sedang tertimpa banyak musibah.

Bisa kerajaan kembali aman sejahtera namun harus mengorbankan tumbal, yakni dengan darah Bima, Pandawa yang kedua. Bima pun saat itu telah dalam tahanan. Masalahnya tubuh bima, dari mulai ujung rambut sampai ujung kaki, tidak mempan oleh senjata apapun di dunia ini. Namun patih kerajaan mendapat informasi dari Togog, adik Semar, bahwa tubuh Bima bisa mempan oleh senjata namun kepalanya harus dipukul dulu oleh Layang Jamuskalimusada.
Tidak lama kemudian sang raja memerintahkan patih dan senopati untuk mencuri Layang Jamuskalimusada dari Amarta, yang saat itu sedang dipegang oleh Prabu Yudistira. Berkat kesaktiannya, senopati Banjar Segara kemudian menggunakan Aji Malih Warna, merubah wujud tubuhnya menjadi wujud Batara Kresna. Di saat yang bersamaan sebetulnya Arjuna, Pandawa yang ketiga, tengah hilang dari kerajaan, tidak diketahui kemana perginya. Sesampainya di Amarta, Batara Kresna jadi-jadian ini langsung bertemu dengan Prabu Yudistira. Dia meminta pinjam Layang Jamuskalimusada dengan alasan untuk pengobatan. Yudistira pun langsung memberikan layang tersebut karena tidak ada rasa curiga sedikitpun.
Setelah Batara Kresna pulang, tidak lama kemudian Batara Kresna yang asli muncul datang menemui Prabu Yudistira, dengan maksud ingin bertanya bagaimana Arjuna bisa menghilang. Sontak Yudistira kaget dengan kejadian tersebut. Diceritakanlah peristiwa yang telah terjadi kepada Batara Kresna. Kresna langsung bertemu dengan Gatotkaca dan memintanya untuk menangkap pencuri layang tersebut. Dengan mengunakan Gambar Lopian milik Kresna, pencuri tersebut segera ketahuan kemana perginya. Kresna pun menggunakan Aji Malih Warna, merubah wujud tubuhnya menjadi wujud sang patih Dewi Banjarwati. Maka ketika Banjar Segara memberikan layang tersebut kepada Banjarwati jadi-jadian, layang kembali ke tangan Batara Kresna. Banjar Segara pun kaget.

Gatotkaca meminta bantuan Anterja, kakanda Gatotkaca, untuk mencari Banjar Segara karena bisa masuk ke dalam tanah. Kemudian Banjar Segara menggunakan Aji Halimunan, yakni aji dimana tubuh tidak akan terlihat oleh siapapun. Tidak kalah taktik, Banjar Segara segera berubah wujud kembali menjadi Prabu Yudistira dengan menunggu di pintu gerbang istana keraton kerajaan Amarta. Ketika Kresna memberikan layang kepada Yudistira jadi-jadian itu otomatis layang pun kembali ke tangan pencuri. Banjar Segara langsung kabur pulang ke kerajaannya.


Selanjutnya Kresna berniat berkunjung ke rumah Semar Badranaya, yang saat itu Semar sedang sakit parah yakni terdapat benjolan besar di kelopak matanya.


Bagaimana Semar mendapat penyakit seperti itu dan bisa sembuh kembali?

Bagaimana Layang Jamuskalimusada bisa kembali ke Amarta?
Bagaimana nasib Bima?
Dimanakah Arjuna berada?
Dan siapakah Tirta Wanara Suta itu?

Dibungkus dengan dakwah dan bodoran Cepot khas Asep Sunandar Sunarya, Tirta Wanara Suta penuh dengan didikan dan hiburan.

2 komentar:

  1. bagus.. hanya saja.. lebih baik di bikin ceritanya pake bhs sunda.. atau gk bikin dua bhs yaitu indonesia sm sundanya.. kan blum tentu kita-kita tugasnya disuruh pake bhs indonesia..buktinya aq aj kls 5 disuruh pake bhs sunda.. susah tau carinya.. mana aq bkn orang sunda lg.. :( (saran doang ya..)

    BalasHapus